
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
hanya sebuah peraduan bagi angan2 yang berkeliaran bebas
DSM-IV membedakan dua tipe anoreksia nervosa. Dalam tipe terbatas, penurunan berat badan dicapai dengan sangat membatasi asupan makan. Sedangkan pada tipe makan berlebihan-pengurasan, orang secara rutin juga makan tetapi kemudian mengeluarkannnya. Berbagai perbedaaan ini memperkuat validitas pemisahannya.
Anoreksia nervosa umumnya timbul pada awal remaja hingga pertengahan remaja, sering kali timbul setelah suatu episode diet dan terjadinya stres kehidupan.Kondisi ini terjadi pada perempuan sekitar 10 kali lebih banyak dari pada laki-laki.
Anoreksia Nerovosa dan Depresi
Anoreksia nervosa dapat memacu terjadinya depresi dan mengundang ketertarikan beberapa penelitian atas kejadian ini. Kedua gangguan ini juga dapat memiliki diathesis yang sama atau penyebab lingkungan yang sama. Berbagai studi mengatakan bahwa adanya diathesis genetik dalam penderita anoreksia, sehinga bila penderita mengalami anoreksia maka keluarga akan beresiko tinggi menderita depresi. Disisi psikologis, penderita mengalami stres dalam hidup, mereka cenderung mengartikan dengan cara yang menimbulkan kondisi emoasional negatif.
Perubahan fisik pada anoreksia nervosa
Melaparkan diri sendiri dan penggunaan obat pencahar menimbulkan berbagai konsekuensi biologis yang tidak dikehendaki pada para pasien anoreksia nervosa. Tekanan darah sering kali turun, denyut jantung menurun, system pencernaan menjadi bermasalah. Abnormal EEG dan hendaya neurologis sering terjadi pada para pasien anoreksia. Perubahan struktur otak, seperti rongga yang meluas atau pelebaran sulcal, juga dapat terjadi, namun dapat diperbaiki.
Prognosis
Sekitar 70% pasien anoreksia akhirnya dapat sembuh. Meskipun demikian, penyembuhan dapat berlangsung selama 6 sampai 7 tahun, dan kekambuhan umum terjadi sebelum tercapainya pola makan yang stabil dan dipertahankannya berat badan.
Penanganan gangguan makan
Perawatan rumah sakit yang kadang dijalani dengan terpaksa, seringkali diperlukan untuk menangani pasien anoreksia agar asupan makanan pasien dapat ditingkatkan secara bertahap dan dipantau dengan teliti. Pada anoreksia, perlu untuk diberikan intervensi biologis dan psikologis.
Penanganan biologis
Karena anoreksia nervosa sering kali komorbid dengan depresi, gangguan ini ditangani dengan berbagai antidepresan. Fluoksetin lebih memberikan hasil dibandingkan dengan plasebo untuk mengurangi makan berlebihan dan muntah, juga mengurangi depresi dan sikap yang menyimpang terhadap makanan dan makan. Sayanganya, hal itu tidak terlalu berhasil. Hanya memulihkan berat badan tanpa mengurangi gejala-gejala anoreksia.
Penanganan psikologi anoreksia nervosa
Terapi bagi anoreksia secara umum diyakini sebagai suatu proses dua tahap. Tahap pertama, adalah tujuan jangka pendek yang membantu pasien menambah berat badan untuk mencegah komplikasi medis dan kemungkinan kematian. Program operant conditioning cukup berhasil untuk menambah berat badan dalam jangka pendek. Sedangkan tujuan jangka panjang memiliki dampak yang kurang bisa berhasil secara reliable dalam penanganan berat badan.
B. BULIMIA
adalah suatu kesadaran akan kesatuan dan kesinambungan pribadi, pada keyakinan yang pada dasarnya tetap tinggal sama selama seluruh jalan perkembangan hidup kendatipun terjadi segala macam perubahan.Menurut Ericson
bahwa pembentukan identitas adalah suatu proses yang terjadi dalam inti dari pribadi, dan juga di tengah-tengah masyarakat.
adalah ketika seseorang kehilangan rasa kesamaan pribadi dan kesinambungan historis.
krisis identitas ini dapat diperkuat oleh keraguan mendalam terdahulu tentang identitas seksualnya dan tentang tempatnya serta nilainya dalam relasi-relasi primer keluarga.
Tahapan Perkembangan Identitas
Tahap | Usia | Karakteristik |
Diferentiation
Practice
Rapprochment
Consolidation | 12-14
14-15
15-18
18-21 | Remaja menyadari bahwa ia berbeda secara sikologis dari orang tuanya. Kesadaran ini sering membuatnya mempertanyakan dan menolak nilai-nilai dan nasihat-nasihat orang tuanya, sekalipun nilai-nilai dan nasihat tersebut masuk akal.
Remaja percaya bahwa ia mengetahui segala-galanya dan dapat melakukan sesuatu tanpa salah. Ia menyangkal kebutuhan akan peringatan atau nasihat dan menantang orang tuanya pada setiap kesempatan. Komitmennya terhadap teman-teman juga bertambah.
Karena kesedihan dan kekhawatiran yang dialaminya, telah mendorong remaja untuk menerima kembali sebagian otoritas orang tuanya, tetapi dengan bersyarat. Tingkah lakunya sering silih berganti antara eksperimentasi dan penyesuaian, kadang mereka menantang dan kadang berdamai dan bekerjasama dengan orang tua mereka. Di satu sisi ia menerima tanggung jawab di sekitar rumah, namun di sisi lain ia akan mendongkol ketika orang tuanya selalu mengontrol membatasi gerak-gerik dan akitvitasnya diluar rumah.
Remaja mengembangkan kesadaran akan identitas personal, yang menjadi dasar bagi pemahaman dirinya dan diri orang lain, serta untuk mempertahankan perasaan otonomi, independen dan individualitas. |
Perkembangan identitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
Keluarga merupakan awal pembentukan identitas seorang individu, terutama orangtua. Artinya gaya pengasuhan dari orangtua merupakan dasar pembentukan identitas individu. Beberapa dibawah ini contoh gaya pengasuhan orangtua, seperti :
a. Pengasuhan demokratis
Gaya pengasuhan ini mendorong remaja untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan keluarga akan mempercepat “pencapaian identitas”.
b. Pengasuhan otokratis
Mengendalikan perilaku remaja tanpa memberi remaja suatu peluang unutk mengemukakan pendapat akan “menghambat pencapaian identitas”.
c. Pengasuhan permisif
Memberi bimbingan terbatas kepada remaja dan mengizinkan mereka mengambil keputusan-keputusan sendiri akan meningkatkan “kebingungan identitas”.
Dalam upaya membantu orang menemukan identitas dirinya, WOOLFOLK (1995 : 73) menyarankan sebagai berikut :
BAHAN:
Isi:
250 gr udang sedang, kupas kulitnya
1 sdt soda kue
½ sdt garam
2 sdm tepung sagu
Bumbu udang:
2 sdm tepung sagu
1 sdt garam
½ sdt merica bubuk
1 sdt kecap asin
2 sdm gula pasir
1 sdm minyak wijen
Kulit:
80 gr tepung ten-mien
50 gr tepung sagu atau tepung beras
125 ml air panas
3 sdm minyak goreng
CARA MEMBUAT:
Definis Intelegensi :
Perbandingan
Orang awam :
para ahli :
Teori intelegensi
Galton :
Charles spearman :
Thurstone :
Raymond cattell
Jean Piaget
Guilford
Aleksandr Luria :
Dalam mengolah informasi :
Kaufman assessment battery for children ( K-ABC )
Howard Gardner
Stenberg
Definisi : kemampuan untuk beradaptasi, membentuk dan menseleksi lingkungan untuk mencapai tujuan individu , masyarakat dan budaya
Dalam aliran psikoanalisis dari Sigmund Freud, mekanisme pertahanan ego adalah strategi Psikologis yang dilakukan seseorang, sekelompok orang, atau bahkan suatu bangsa untuk berhadapan dengan kenyataan dan mempertahankan citra-diri. Orang yang sehat biasa menggunakan berbagai mekanisme pertahanan selama hidupnya. Mekanisme tersebut menjadi patologis bila penggunaannya secara terus menerus membuat seseorang berperilaku maladaptif sehingga kesehatan fisik dan/atau mental orang itu turut terpengaruhi. Kegunaan mekanisme pertahan ego adalah untuk melindungi pikiran/diri/ego dari kecemasan, sanksi sosial atau untuk menjadi tempat "mengungsi" dari situasi yang tidak sanggup untuk dihadapi.
Mekanisme pertahanan dilakukan oleh ego sebagai salah satu bagian dalam struktur kepribadian menurut psikoanalisis Freud selain id, dan super ego. Mekanisme tersebut diperlukan saat impuls-impuls dari id mengalami konflik satu sama lain, atau impuls itu mengalami konflik dengan nilai dan kepercayaan dalam super ego, atau bila ada ancaman dari luar yang dihadapi ego.
Faktor penyebab perlunya dilakukan mekanisme pertahanan adalah kecemasan. Bila kecemasan sudah membuat seseorang merasa sangat terganggu, maka ego perlu menerapkan mekanisme pertahanan untuk melindungi individu. Rasa bersalah dan malu sering menyertai perasaan cemas. Kecemasan dirasakan sebagai peningkatan ketegangan fisik dan mental. Perasaan demikian akan terdorong untuk bertindak defensif terhadap apa yang dianggap membahayakannya. Penggunaan mekanisme pertahanan dilakukan dengan membelokan impuls id ke dalam bentuk yang bisa diterima, atau dengan tanpa disadari menghambat impuls tersebut.
Menurut Freud ada tujuh macam mekanisme pertahanan ego, yaitu :
1. Represi
Yang dimaksud dengan represi adalah mekanisme yang dilakukan oleh ego untuk meredakan kecemasan dengan jalan menekan dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang menjadi penyebab kecemasan tersebut kedalam tak sadar
2. Sublimasi
Yang dimksud dengan sublimasi adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah dan atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitive id yang menjadi penyebab kecemasan ke dalam bentuk (tingkah laku) yang bisa diterima dan bahkan dihargai oleh masyarakat. Contohnya seorang yang pemuda yang mengalami kecemasan sehubungan dengan hasrat seksualnya yang besar, kemudia bergiat dibidang olahraga.
3. Proyeksi
Yang dimaksud dengan proyeksi adalah pengalihan dorongan, sikap atau tingkah laku yang menimbulkan kecemasan pada orang lain. Sebagai contoh seorang siswa yang malas kemudian tidak lulus ujian mengatakan kepada orang tuanya, bahwa dia tidak lulus bukan karena malas, malainkan karena guru sentimen kepadanya.
4. Displacement
Yang dimaksud dengan displacement adalah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya atau kurang mengancam dibanding dengan objek atau individu semula. Contohnya, seorang siswa yang dihukum oleh gurunya kemudian melampiaskan keinginan untuk melakukan pembalasan dengan merusak perabotan sekolahnya.
5. Rasionalisasi
Istilah rasionalisasi menunjuk kepada upaya individu menyelewengkan atau memutarbalikkan kenyataan, dalam hal ini kenyataan yang mengancam ego, malalui dalih atau alasan tertentu seakan-akan masuk akal sehingga kenyataan tersebut tidak mengancam ego individu yang bersangkutan. Contoh, seorang pemuda berniat mendekati seorang gadis cantik yang menarik hatinya. Tetapi karena takut ditolak, si pemuda memberikan alasan bahwa gadis tersebut sesungguhnya tidak menarik.
6. Reaksi formasi
Kadang-kadang ego individu bisa mengendalikan dorongan-dorongan primitive agar tidak muncul sambil secara sadar menungkapkan tingkah laku sebaliknya.contoh dari reaksi formasi adalah seorang ibu membenci anaknya, tetapi karena kebencian terhadap anak itu merupakan suatu sikap yang tercela dan karenanya membuat si ibu mengalami rasa berdosa dan kecemasan, maka si ibu kemudian mengungkapkan sikap sebaliknya, yakni menyayangi anaknya secara berlebihan.
7. Regresi
Yang dimaksud dengan regresi adalah suatu mekanisme dimana individu untuk menghindarkan diri dari kenyataan yang mengancam, kembali ke taraf perkembangan yang lebih rendah itu. Contoh seorang anak yang merasa cemas kasih saying orang tuanya direbut oleh adiknya yang baru lahir, menjadi sering ngompol ketika dia masih bayi.
a. Perencanaan.
b. Praktek mengajar.
c. Observasi.
d. Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran.
Sumber Pustaka
Elliot,S.N.,Kratochwill, T.R., Littlefield,J., Travers,J.F.,1996,Educational Psychology: Effective Teaching, Effective Learning, Second Edition, Singapore: Brown&Benchmarh Publisher.
Fuller, Ray etc.1997.A Century of Psychology, Routladge, London and New York.Stenberg, R.J.1995.In Search of The Human Mind, Harcourt Brace.Template Copy by Blogger Templates | BERITA_wongANteng |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES